Senang sekali rasanya jika blog yang dikelola bisa di monetisasi (menampilkan iklan AdSense) dan mendapatkan uang darinya. Itu merupakan harapan semua orang yang menggeluti dunia tulisan bebas dan lepas di internet. Agar sebuah blog bisa menampilkan iklan (monetisasi) harus bersih dari dosa-dosa seperti copyright dan juga konten yang terdapat dalam blog harus unik dan memenuhi harapan audiens. Itu hanya sekelumit syarat blog bisa menampilkan iklan (monetisasi).
Selain syarat agar blog bisa monetisasi. Ternyata, blog yang sudah di monetisasi juga harus tetap waspada akan bahaya yaitu dismonetisasi. Apa itu dismonetisasi?
Dismonetisasi adalah ketika di mana sebuah blog yang tadinya mampu menampilkan iklan, sekarang terhenti. Jadi tidak bisa menampilkan iklan lagi yang otomatis penghasilan juga terhenti dari blog tersebut. Penyebab dari dismonetisasi adalah akibat dari kesalahan penayang (pemilik blog) dalam menghindari larangan yang ditetapkan Google AdSense. Salah satu larang tersebut adalah soal penempatan iklan. Hal itulah yang akan kita bahas pada artikel ini.
Penempatan Iklan Blog yang Dilarang AdSense (Google)
Sebenarnya pihak Google AdSense sudah memberikan info soal penempatan iklan yang dilarang. Namun, agar lebih jelas, maka kami buat artikel ini.
1. Tertutup Menu Navigasi
Penempatan iklan pada header blog memang dipercaya memiliki CPC yang lumayan. Tapi banyak orang yang terkadang tidak mengetahui bahwa penempatan seperti ini bisa saja menjadi hal buruk jika diterapkan di template blog yang tidak pas.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Lihat pada kotak merah. Itu adalah salat satu contoh template yang tidak pas untuk penempatan iklan pada header. Karena sub menu pada navigasi menutupi iklan tersebut dan sangat besar sekali potensi terjadinya klik iklan tidak sengaja. Klik iklan tidak sengaja tidak dianggap ada oleh AdSense dan klik iklan tidak sengaja ini yang paling sering menyebabkan klik tidak valid yang berakibat lebih parah kepada dismonetisasi.
Jika ingin menempatkan iklan pada posisi seperti itu, sebaiknya gunakan template yang pas atau bisa juga edit template yang Anda gunakan menjadi tidak memiliki sub menu. Contohnya seperti gambar dibawah ini.
Yang berada dalam kotak merah adalah menu navigasi tanpa memiliki sub menu, yang artinya tidak akan menutupi iklan header tersebut.
2. Mengajak Klik Iklan
Penempatan iklan seperti ini sangat dilarang oleh Google AdSense. Bagaimana tidak, para pemilik iklan berharap; yang membuka iklan mereka adalah mereka yang memang benar-benar tertarik dengan iklan mereka, bukan karena paksaan apalagi ketidaksengajaan.
Penempatan iklan yang mengajak untuk klik iklan adalah dengan cara menambahkan sebuah kalimat ataupun kata yang bersifat mengajak klik iklan yang ada, misalnya “klik iklan ini”, “bantu situs ini tetap hidup dengan klik iklan”. Hal yang bersifat ajakan seperti itu sangat dilarang.
Contoh kongkretnya seperti gambar di bawah ini.
Gambar yang diberi kotak merah adalah judul menyesatkan yang ditempelkan di iklan. Ini juga memiliki potensi klik tidak sengaja dari pengunjung.