Cara Buat CV Lamaran Kerja Yang Benar Agar Dilirik HRD

Dari zaman ke zaman melamar kerja masih saja membutuhkan dokumen-dokumen yang mungkin terbilang cukup banyak. Dari surat lamaran kerja, daftar riwayat hidup (CV) dan dokumen data diri lainnya harus dipersiapkan sebelum mendaftarkan diri di tempat kerja yang diinginkan. Namun terkadang dokumen yang dikirim bisa saja tidak disentuh ataupun dilirik oleh seorang HRD. File dokumen yang paling sering tidak dilirik HRD adalah Curriculum Vitae (CV).

Banyak hal yang menyebabkan CV tidak dilirik oleh HRD. Bahkan dari pandangan HRD sendiri banyak sekali hal-hal yang dianggap tidak perlu atau berlebihan yang ditulis di CV hanya sekedar untuk memenuhi ruang kosong kertas saja, padahal hal tersebut tidak perlu dilakukan. Tapi tidak juga isi dari CV yang dibuat hanya beberapa poin saja.

Baca: Daftar kerja dari situs lowongan kerja terpercaya

Sebuah studi yang pernal dilakukan, menyatakan bahwa perekrut membutuhkan waktu sekitar 6 detik saja untuk membaca CV pelamar. Dalam artian jika perekrut membaca CV lebih dari 6 detik, maka pertanda baik akan datang; karena bisa saja perekrut tertarik dengan pelamar karena mencantumkan poin-poin menarik dalam CV.

Hal itu yang memebuat admin tertarik untuk menulis artikel ini. Namun sebelum mengetahui cara membuat CV lamaran kerja yang baik. Alangkah baiknya mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan pelamar kerja dalam membuat CV sehingga HRD tidak tertarik dengan CV yang dibuat.

1. Terlalu banyak informasi tidak relevan

Dalam membuat CV hendaknya cantumkan informasi yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, dalam artian biodata tetap dicantumkan. Memang CV yang penuh dengan informasi sangat bagus tapi informasi yang dicantumkan harus benar-benar relevan.

Informasi yang tidak relevan; misalnya seperti hobi. Mungkin hobi akan sedikit berguna jika hobi yang dicantumkan sesuai dengan pekerjaan yang didaftar, misalnya; mendaftar kerja sebagai programmer, mungkin mencantumkan hobi bermain komputer masuk akal, karena jelas seorang programmer memang harus bekerja dengan komputer, artinya pekerjaan dan hobi itu sinkron.

2. Sedikit informasi

Maksud dari sedikit informasi bukan hanya cuma mencantumkan data diri tanpa mencantumkan pengalaman kerja atau yang lainnya, tapi keranah yang lebih luas. Walaupun lengkap data yang dicantumkan di CV namun tidak diberi keterangan, hal itu bisa dibilang sebagai sedikit informasi. Misalnya; mencantumkan pengalaman kerja terakhir sebagai staf; maksudnya ini staf apa? apa yang dilakukan dan dikerjakan terkait posisi staf itu? Beri keterangan lebih lanjut soal pengalaman kerja yang sudah pernah dilakukan.

Baca: Kerja sampingan penghasilan tinggi

Dengan kesalahan-kesalahan diatas, bisa diketahui bahwa membuat CV tidak perlu terlalu banyak informasi yang tidak penting dan juga harus memiliki informasi yang lebih mengenai pengalaman. Selanjutnya, setelah mengetahui kesalahan dalam membuat CV, tidak baik rasanya jika tidak dilanjutkan dengan cara membuat CV yang benar.


1.
Lakukan riset terlebih dahulu terhadap posisi yang akan dilamar, terutama pada deskripsi pekerjaan. Pahami dengan benar apa yang dibutuhkan perusahaan dan kaitkan dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki dengan bidang tersebut.


2.
Dalam penulisan pilih font yang mudah di baca. Perhatikan juga jarak antar baris, jangan terlalu sempit. Dengan penulisan yang jelas akan memudahkan HRD dalam membaca CV.


3.
Tulis riwayat pekerjaan yang pernah dilakukan beserta dengan keterangannya sebagai apa? dan apa saja yang dikerjakan?


4.
Tulis riwayat pendidikan dengan sejujurnya dan sesuai urutan.


5.
Mencantumkan keahlian khusus/pekerjaan yang pernah dilakukan/seminar/workshop yang pernah diikuti


6.
Boleh membuat CV kreatif, tapi jangan terlalu berlebihan dalam menghias CV. Dan gunakan pemilihan warna yang lembut agar tetap bisa terbaca dengan mudah.


7.
Menuliskan referensi profesional (jika ada).

Baca: Haram melakukan ini saat mencari kerja

Mungkin itulah cara membuat CV yang benar agar dilirik oleh HRD. Perlu diketahui sifat dan pribadi HRD di tiap perusahaan berbeda-beda, bisa jadi jika menerapkan sesuai dengan artikel ini akan mendapat respon positif di satu perusahaan dan bisa juga mendapat respon negatif di satu perusahaan lainnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *